Jumat, 27 Januari 2017

Pernah Jatuh

pict source here

Aku pernah mencintai seseorang. Bagiku, ia serupa puisi. Aku tak pernah kehabisan aksara untuk menuliskannya lewat barisan diksi yang tertata rapi.

Aku pernah mencintai seseorang. Namun baginya, aku hanyalah andai. Yang melambai – lambai dan berharap untuk digapai.

Aku pernah mencintai seseorang. Tapi aku tak punya keberanian untuk mengungkapkan isi hati, jadi biarlah kusimpan sendiri.

Aku pernah mencintai seseorang. Hingga aku sepenuhnya percaya, ia lelaki terbaik yang pernah ada.

Aku pernah mencintai seseorang. Mencintainya dalam – dalam, dan mendoakannya dalam diam.

Aku pernah mencintai seseorang. Dulu, kita pernah berjalan bergandengan, tapi sekarang dia meninggalkanku di persimpangan.

Aku pernah mencintai seseorang. Aku menjatuhkan cintaku sejatuh – jatuhnya, hingga ia dengan mudah membuatku terluka.

(dulu) Aku pernah mencintai seseorang. Dan kini; ia telah mencipta luka dengan sempurna.

Senin, 02 Januari 2017

Catatan Penghujung Tahun

pict source here


Serupa waktu, secara tidak sadar kita terus berjalan. Menempuh perjalanan yang kita sendiri tak tau bagaimana akhirnya.

Dalam sebuah perjalanan, jalan yang kita tempuh tak selamanya mulus dan tanpa hambatan. Ada kalanya, jalan yang kita lewati begitu terjal dan banyak rintangan.

Kita semua tau bahwa perjalanan kita sampai pada akhir tahun. Tapi bukan berarti ini akhir dari mimpi – mimpi kita; harapan kita.

Pada perjalanan ini, kita memang menyimpan begitu banyak kenangan. Mulai dari kenangan yang tak terlupakan dan begitu manis untuk diingat, hingga kenangan pahit yang membuat kita ingin melupakannya.

Aku menuliskan catatan ini karena aku juga ingin mengucapkan begitu banyak terima kasih.

Terima kasih pada siapapun yang telah memberikan sedikit banyak kontribusinya pada kenangan yang sekarang tersimpan rapi di memori.

Pada setiap perjalanan, kita tak selamanya meraih keberhasilan. Ada kalanya, kita juga menerima kegagalan.

Dan untuk kegagalan yang begitu banyak kuterima pada perjalanan kali ini, terima kasih telah membuatku belajar untuk bangkit kembali meski jatuh berkali – kali.

Dan untuk keberhasilan yang pernah kuterima pula, terima kasih. Semoga ini menjadi semangat baru untuk meraih keberhasilan selanjutnya.

Pada perjalanan ini, aku juga tau begitu banyak orang baru yang datang di hidupku. Dan begitu banyak pula orang yang pergi. Tetapi tidak sedikit juga yang tetap tinggal.

Untuk orang yang datang dan pergi sesuka hati, terima kasih pernah hadir dalam hidupku.

Dan untuk orang yang ingin tetap tinggal, terima kasih. Kuharap selamanya akan tetap seperti ini.

Seperti yang telah kukatakan, di akhir tahun ini, bukan berarti berakhir pula mimpi – mimpi dan harapan kita.

Untuk mimpi yang belum tercapai, aku harap pada perjalanan selanjutnya aku akan dapat meraihnya.

Dan untuk harapan kita, semoga di perjalanan selanjutnya akan ada harapan – harapan baru, tentunya dengan semangat yang baru pula.

Seperti pada perjalanan yang kutempuh sebelumnya, perjalanan kali ini juga mengesankan. Aku belajar banyak hal – hal baru. Juga tercipta kenangan – kenangan baru yang menempati ruang tersendiri di hatiku.

Pada perjalanan kali ini, aku belajar untuk lebih dewasa. Merelakan mereka yang dengan mudahnya datang dan pergi begitu saja. Aku juga belajar menjadi lebih kuat meski menerima kegagalan bertubi – tubi.

Meski tak mudah melewatinya, perjalanan kali ini telah menempati ruang tersendiri di memori. Terima kasih pada siapapun yang telah menemaniku menemani menempuhnya hingga saat ini.

Dan untuk diriku sendiri; bersiaplah menempuh perjalanan selanjutnya.


p.s. Catatan ini ditulis pada penghujung tahun 2016 yang begitu banyak memberi kenangan.
p.s.s. Ditulis di Sidoarjo, 31 Desember 2016. Pukul 23:05 WIB.