Jumat, 08 Juli 2016

#SuratUntukRevanReina (2)

pict source here


 
Teruntuk Reina Irawan,
Wanita dengan seberkas luka di masa lalunya.


Halo Reina,
Ehm kukira akan lebih baik jika aku memanggilmu… Nana. Tak apa, kan?

Oke. Halo Nana,
Kau pasti bertanya – tanya mengapa aku memutuskan untuk menuliskan surat ini untukmu.
Pertama, bolehkah aku memperkenalkan diri terlebih dahulu? Kau pasti tak tau siapa aku, dan mungkin… tak pernah mau tau.

Tapi tak apa, aku akan tetap memperkenalkan diriku. Nana, aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengagumi perjalanan cintamu dengan Revan. Aku rasa kau tak perlu tau namaku, itu saja kukira sudah cukup.

Ah iyaa, aku bahkan belum menanyakan kabarmu. Kau apa kabar, Na? Aku yakin kau pasti baik – baik saja, bahkan lebih dari sekedar baik. Tebakanku benar, kan?

Na, maksud dan tujuanku menulis surat ini untukmu, aku hanya ingin mengatakan sesuatu dan mengungkapkan beberapa hal saja. Kuharap kau dengan senang hati membacanya.

Nana, aku tau kau pernah dihadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit; Kembali pada orang di masa lalu–yang pernah kau cintai dengan terlalu–yang kepergiannya bahkan sampai sekarang menyisa luka, atau memilih bangkit dan berjalan bersama dengan orang yang akan selalu menggenggam tanganmu dan mempunyai tekad di hatinya untuk membuatmu selalu bahagia.

Dan kau; memilih opsi yang kedua.

Aku tak tau apakah kau benar – benar memilihnya tanpa ada keraguan sedikitpun, atau justru kau sendiri ragu apakah pilihanmu itu tepat atau tidak.

Nana, aku hanya ingin mengatakan bahwa pilihanmu tak salah. Aku ingin meyakinkanmu bahwa apa yang kau pilih itu benar – benar tepat. Kau harus percaya.

Kau tak usah khawatir, Na. Dia–Revan–akan menjaga hatimu melebihi siapapun agar kau tidak jatuh dan terluka untuk yang kedua kalinya. Kau juga harus percaya bahwa Revan tak akan melukaimu seperti orang di masa lalumu.

Kau harus tau bahwa dia benar – benar mencintaimu. Kau juga harus tau bahwa Revan selalu jatuh cinta pada jutaan hal yang kau lakukan diluar kewaspadaanmu. He even remember your first period. Bukankah itu hal yang menakjubkan?

Kau juga pasti tau bahwa Revan adalah orang yang selalu mengertimu melebihi siapapun. Dia selalu ada disaat kau membutuhkannya, bahkan dia selalu membuatmu merasa lebih baik. Bukan begitu, Na? Jadi apalagi yang kau khawatirkan?

Nana, kau adalah satu – satunya gadis yang membuatnya merasa nyaman. Perasaannya padamu sangat besar, meski terkadang tingkah lakunya sangat menyebalkan. Tapi bukankah Revan yang selalu membuatmu bahagia?

Aku tau Revan akan bertahan untukmu apapun yang terjadi, bukankah kau akan melakukan hal yang sama? Aku yakin kau akan melakukannya karena dia penting bagimu, benar?

Nana, apakah berbagai alasan tersebut masih belum cukup untuk meyakinkanmu? Kurasa tidak. Sekarang kau tak usah ragu lagi. Aku tau masih ada seberkas luka yang tersisa di masa lalu, tapi bukankah hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh? Jadi kumohon, berdirilah disampingnya dan tetap genggam tangannya.

Nana, one more thing you should know is you’re so lucky to have him in your life, because i know for sure if he will treat you very well. Bukankah Revan juga pernah mengatakan padamu bahwa he want you to be happy and it’s because of him, he want to make you happy for the rest of his life.

Dan jika boleh aku jujur, aku iri sekali padamu. Di kehidupan nyata, aku ingin mempunyai seseorang seperti Revan dalam hidupku, seseorang yang memperlakukan wanitanya dengan begitu istimewa.

Tapi aku selalu mengingat perkataanmu, terlalu banyak ekspektasi memang hanya akan mengarahkan kita menuju kenyataan yang pahit. Jadi sebisa mungkin, aku berusaha untuk tidak memiliki ekspektasi yang terlalu besar agar aku tidak kecewa. Karena aku tau, kau dan Revan tidaklah nyata, kalian hanya hidup di pikiran pembaca. Tapi meskipun begitu, aku tetap mengagumi kalian berdua.

Nana, maafkan aku jika surat ini terlalu panjang. Aku berjanji akan segera mengakhirinya. Terima kasih telah meluangkan waktumu untuk membaca suratku sampai akhir.

Semoga kau dan Revan selalu berbahagia.
See you in another life, Reina!


Dari Aku,
Seseorang yang ingin kau percaya bahwa waktu dan orang yang tepat akan menyembuhkan luka di masa lalu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar