Selamat pagi, siang, atau malam kapanpun kangpos baca surat ini.
Halo, bagaimana kabarmu? Tak perlu memperkenalkan diriku, aku hanya satu dari sekian banyak orang yang menitipkan surat-suratnya padamu untuk kau antarkan ke tempat tujuan. Tapi kali ini, kau tak perlu jauh-jauh mengantarkannya karena surat ini kutujukan padamu.
Halo, bagaimana kabarmu? Tak perlu memperkenalkan diriku, aku hanya satu dari sekian banyak orang yang menitipkan surat-suratnya padamu untuk kau antarkan ke tempat tujuan. Tapi kali ini, kau tak perlu jauh-jauh mengantarkannya karena surat ini kutujukan padamu.
Sejujurnya, masih banyak sekali surat-surat yang
ingin kukirimkan untuk orang lain. Tapi rasanya, aku perlu menyisihkan satu
dari tujuh surat untuk kukirimkan padamu. Sebenarnya, ingin kukirimkan hari
terakhir. Tetapi berhubung hari terakhir adalah surat bertema, jadi kukirimkan
hari ini saja.
Jika kangpos menanyakan perihal isi dari surat ini,
mungkin tidak ada hal yang begitu spesial atau istimewa. Setelah beberapa kali membaca suratku,
kau tau aku tidak begitu pandai menyusun kata. Jadi ini hanya surat biasa,
tidak ada kata-kata manis sedikitpun di dalamnya.
Meskipun ini tahun pertamaku mengikuti event menulis
surat cinta ini, dan baru hampir sepekan mengenalmu, tapi aku pribadi, dan
mungkin mewakili teman-teman yang juga mengikuti event ini, ingin mengucapkan
banyak-banyak terima kasih.
Terima kasih karena di sela-sela kesibukanmu, kau telah
meluangkan waktu untuk menyempatkan
membaca satu persatu surat-surat kami, kemudian bersedia mengantarkannya ke
alamat yang di tuju tanpa ada satupun yang terlewat. Terima kasih banyak!
Aku ingin bertanya, bagaimana rasanya mengantarkan
surat-surat itu? Aku tau pasti melelahkan. Tapi tidakkah itu juga menyenangkan
bisa membaca satu persatu surat yang mewakili perasaan kami. Mungkin beberapa
diantaranya juga ada yang mewakili perasaanmu. Entah itu sedih, bahagia, marah,
atau bahkan kecewa. Bukankah ada perasaan lega yang menghampiri ketika kau
berhasil mengantarkan semua surat-surat kami di penghujung hari?
Aku juga ingin mengucapkan minta maaf, entah untuk
apa. Mungkin perihal surat-suratku yang membosankan atau membuatmu tidak
nyaman. Atau mungkin karena terkadang kau merasa direpotkan. Aku juga minta
maaf perihal keterlambatanku menitipkan surat pada detik-detik terakhir, tapi
kau sendiri tak pernah terlambat untuk mengirimkan surat-surat kami.
Selain itu, perihal kesehatanmu, aku ingin
mengucapkan semoga lekas pulih agar segera dapat beraktivitas kembali. Aku
mengetahuinya dari postingan blogmu, maaf aku tidak bermaksud untuk menguntit.
Pasti itu hari-hari yang berat, dan jangan henti mengangkasakan doa untuk
kesembuhanmu.
Kangpos, aku harus mengakhiri surat ini sebelum aku berbicara
lebih banyak lagi. Sekali lagi terima kasih. Selamat menjalankan tugasmu
kembali.
Sebagai penutup, semoga semangatmu tak pernah redup.
Dari Aku,
Seseorang yang belakangan
ini menitipkan suratnya padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar